Sahabat MQ selain dikenal dengan panoramanya yang indah, Bandung juga ternyata memiliki wisata religi yakni Syaamil Quran sebagai pusat destinasi wisata Al Quran di kota kembang.
Soft launching wisata Syaamil Quran ini dilakukan memang sudah lama shabat MQ, yakni pada tanggal 5 Oktober 2013 silam, bertepatan dengan pameran buku Bandung oleh Bapak Ridwan Kamil. Kala meresmikan wisata Al Quran ini Bapak Ridwan Kamil atau sering disapa dengan Kang Emil mengutarakan bahwa pihaknya sangat mendukung dan menyambut baik acara terkait adanya wisata Al Quran ini.
Sesuai namanya wisata Al Quran ini digagas oleh Syaamil Al Quran, sebuah penerbit dan percetakan Al Quran terbesar di Indonesia.
Tujuan Bandung sebagai pusat destinasi wisata Al Quran ternyata bertujuan untuk melestarikan nuansa agamis dan wawasan Al Quran kepada masyarakat. Diharapkan pula masyarakat akan termotivasi untuk selalu berinteraksi dengan kitab suci tersebut.
Ketika berkunjung ke wisata Al Quran ini Sahabat MQ, wisatawan akan diajak berbincang-bincang sebentar mengenai manfaat menghafal Al Quran lalu diikuti dengan menonton video anak Hafidz Al Quran serta arahan sebelum berjalan-jalan menyusuri seluruh area tempat produksi. Sebagian kita juga akan diajak untuk belajar menulis Al Quran agar kecintaan terhadap Al Quran ini semakin tinggi. Kegiatan ini biasanya digunakan dengan menggunakan mushap tulis terbitan Syaamil Quran sebuah mushaf yang dirancang khusus untuk latihan menulis Al Quran.
Sebelum berkeliling ke tempat produksi kita akan diperkenalkan dengan budaya serta visi misi Syaamil Quran yaitu membumikan Al Quran dan menghidupkan sirah. Barulah setelah itu wisatawan akan diajak berkeliling ke percetakan Al Quran. Dimulai dari ruangan khusus desain hingga ke area publikasi. Setelah berkeliling wisatawan kemudian diajak menuju ruang penerimaan tamu juga sekaligus sebagai galeri buku-buku yang siap untuk di jual.
Di tempat ini Sahabat MQ, tersimpan beberapa koleksi seperti souvenir yang diberikan kepada peserta Hafidz Al Quran di salah satu televisi swasta dan Al Quran custom yang dibuat khusus untuk mantan presiden Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono yang dihargai senilai Rp 1,6 juta.
Ruangan-ruangan yang ada di wisata Al Quran ini ada bermacam-macam sahabat MQ. Salah satunya kita akan diajak mengunjungi ruang kreatif, dimana tempat ini merupakan tempat Al Quran itu dibuat. Di dalam ruang kreatif ini terbagi menjadi beberapa bagian lagi mulai dari layout naskah Al Quran, memeriksa tulisan Al Quran serta proses pembuatan gambar-gambar kartun untuk nantinya akan dibuat menjadi buku-buku cerita Islami. Jadi tidak hanya Al Quran, Syaamil juga memproduksi buku-buku cerita anak Islami yang siap untuk disebarkan.
Semua Al Quran yang hendak dicetak diproses menggunakan komputer grafis. Maka dari itu Sahabat MQ, sebelum naskah Al Quran ini naik cetak ada satu tim yaitu tim Quality Control (QC) yang akan memeriksa setiap huruf dari Al Quran tersebut untuk menghindari kesalahan.
Di ruangan lain Wisata Al Quran Syaamil ini juga terdapat ruang produksi, Al Quran yang di produksi di Syaamil ini dicetak dengan tiga mesin besar empat warna yang memiliki kecepatan 9.000/jam. Di tempat produksinya kita akan diajak untuk melihat proses lipat , jahit, pembuatan cover dan proses packing sampai pada proses pendistribusian ke seluruh Indonesia.
Syaamil Quran berlokasi di Jl. Babakan Sari l no. 71 Kiaracondong Bandung. Untuk dapat berkunjung ke wisata Al Quran ini wisatawan perlu melakukan kesepakan terlebih dahulu dengan pihak Syaamil terkait dengan waktu kunjungannya, jumlah peserta atau rombongan serta biaya yang harus ditanggung.
Kegiatan wisata ini terbuka secara umum mulai dari pelajar TK,SD,mahasiswa hingga komunitas dan kelompok-kelompok pengajian. Untuk melakukan kunjungan ternyata tidak dilakukan setiap hari, ada hari-hari tertentu yaitu hari rabu dan kamis dengan minimal mebawa 25 orang.
Di Syaamil Al Quran Setiap pekerja saat melakukan proses produksi Al Quran harus menjaga adabnya dengan cara berwudhu, membaca basmallah sebelum bekerja, dan hamdallah sesudah bekerja. Mereka juga perlu berhati-hati agar Al Quran yang sudah dicetak termasuk yang rusak tidak berserakan di lantai. Juga terdapat adab lainnya yaitu, menyimpan Al Quran yang sudah dicetak di tempat-tempat yang sudah ditentukan dan memisahkan produk yang gagal untuk kemudian dihancurkan.