Sahabat MQ berhias dan berpakaian bagi perempuan Muslimah memiliki kedudukan yang penting dalam Islam. Secara naluri, perempuan memiliki kecenderungan untuk memperindah diri, dan hal ini adalah fitrah yang alami. Namun, Islam memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana seharusnya berhias dan berpakaian, yakni bukan semata-mata untuk penampilan fisik, melainkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah serta menjaga kehormatan diri.

Berhias dalam Islam

Islam mengajarkan bahwa berhias adalah wajar, tetapi harus dilakukan dengan niat yang benar. Berhias bukan semata untuk menarik perhatian orang lain, melainkan untuk mensyukuri nikmat Allah, menjaga kebersihan, dan memperlihatkan penampilan yang rapi serta terhormat. Seperti firman Allah dalam Surat Al-A’raf ayat 31:

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Ayat ini menunjukkan bahwa berpakaian indah itu dianjurkan, namun tidak boleh dilakukan dengan cara yang berlebihan. Artinya, dalam Islam, berhias memiliki batasan yang tidak boleh dilanggar, seperti tidak memicu fitnah atau mendorong perilaku pamer.

Berpakaian sebagai Bentuk Takwa

Dalam Islam, pakaian bukan hanya sarana menutup aurat, melainkan juga simbol ketakwaan. Seperti dalam Surat Al-A’raf ayat 26, Allah berfirman:

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Tetapi pakaian takwa itulah yang paling baik.”

Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa pakaian yang kita kenakan harus menutupi aurat dan mencerminkan kesopanan. Pakaian juga harus mencerminkan ketakwaan kita kepada Allah, artinya aturan-Nya harus selalu diutamakan, baik dalam berpakaian sehari-hari maupun saat menghadiri acara atau ibadah.

Batasan dalam Berhias dan Menggunakan Wewangian

Islam memperbolehkan wanita menggunakan wewangian, tetapi ada batasannya. Berdasarkan salah satu hadist yang diriwayatkan oleh An-Nasai, Rasulullah bersabda:

“Siapa pun wanita yang memakai wewangian dan melewati sekelompok pria agar mereka mencium baunya, maka ia telah melakukan zina.”

Hadist ini menjelaskan bahwa berhias, termasuk penggunaan wewangian, boleh dilakukan asalkan niatnya bukan untuk menarik perhatian pria non-mahram. Demikian juga dengan penggunaan make-up. Bermake-up boleh, tetapi tidak berlebihan sehingga menarik perhatian secara mencolok. Sebaiknya berhias dengan sederhana dan sewajarnya.

Menjaga Kehormatan dan Menghindari Fitnah

Tujuan utama berpakaian dan berhias dalam Islam adalah untuk melindungi diri dari fitnah dan menjaga kehormatan sebagai seorang Muslimah. Pakaian yang dikenakan harus sopan, tidak ketat, tidak transparan, dan tidak terlalu mencolok. Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa ajaran Islam, wanita Muslimah yang berhias dengan cara yang mencolok dan mengundang perhatian dapat berisiko dilecehkan atau direndahkan. Oleh karena itu, menjaga kehormatan diri adalah hal yang utama.

Kapan dan Dimana Berhias?

Islam tidak melarang wanita untuk berhias, namun memperhatikan waktu, tempat, dan untuk siapa kita berhias adalah hal yang penting. Bagi wanita yang telah menikah, berhias dan mempercantik diri sebaiknya dilakukan untuk suami, karena inilah yang dianjurkan oleh syariat islam. Dalam konteks sosial, berhias dan berpakaian secukupnya saat menghadiri acara atau pertemuan penting menunjukkan bahwa kita menghormati acara tersebut. Tetapi, tetap diingat untuk menjaga batas-batas yang telah ditetapkan oleh syariat. Batasan-batasan yang harus diperhatikan saat berpakaian yaitu, tidak menggunakan celana yang ketat, tidak berpakaian seperti laki-laki, menggunakan pakaian yang menutupi aurat, tidak menggunakan pakaian atau hiasan berlebihan

Berhias untuk Ibadah

Salah satu momen penting di mana berhias dianjurkan adalah ketika seorang Muslimah hendak beribadah, terutama saat shalat. Sangat disarankan untuk mengenakan pakaian yang layak dan rapi ketika berhadapan dengan Allah. Sebagaimana kita mempersiapkan diri untuk acara penting, kita juga harus menjaga penampilan ketika akan shalat, meskipun di rumah.

Berpakaian sebagai seorang Muslimah adalah salah satu ciri khas yang menunjukkan identitas kita sebagai seorang Muslim. Sayangnya, masih banyak yang berpikir bahwa pakaian Muslim hanya dipakai saat acara pengajian atau hanya dikenakan oleh ustadzah. Padahal, berpakaian sesuai syariat Islam akan memperlihatkan identitas kita sebagai Muslim dan juga membuat kita lebih dihormati. Jangan sampai pakaian yang dipakai sudah sesuai dengan syariat islam, namun perilaku kita tidak mencerminkan seorang Muslimah.

Narasumber: Ustadzah Siti Sumarni
Program: Kajian MQ Pagi Spesial Muslimah