Sahabat MQ, di masa pandemi ini tidak heran jika timbul rasa cemas. Ketika ada keluarga atau teman yang sakit, kabar duka datang setiap hari, belum lagi rasa cemas ketika akan keluar rumah.

Rasa cemas ini wajar kita rasakan agar kita lebih waspada dan berhati-hati. Namun, jika cemas ini tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi stress dan menurunkan kualitas hidup kita.

Oleh karena itu, rasa cemas perlu dikelola dengan baik. Happiness for Productivity Trainer drg. Irvianty Yura dalam siaran Inspirasi Pagi MQFM menyampaikan cara mudah untuk mengelola cemas, yaitu dengan “ARSA”.

Arsa sendiri bermakna bahagia dalam sansekerta. “Cemas dan bahagia adalah dua hal yang berlawanan. Jadi kalau mau menghilangkan cemas, buat diri kita bahagia,” katanya.

Ia menjelaskan, ketika kita merasa bahagia, hormon yang bekerja dalam diri kita adalah hormon endorfin, hormon bahagia sehingga akan membuat cemas hilang dan membuat penyakit di diri kita hilang.

Empat jurus untuk mengelola cemas ada empat.

  1. Awareness (kesadaran diri)

Terkadang kita tidak sadar siapa diri kita, bahkan kadang orang lain yang lebih mengenal diri kita. Kita suka menyalahkan diri sendiri, membuat diri kita teraniaya oleh kita sendiri.

“Saat kita mengenali diri, kita menyeadari siapa diri kita, visi misi kita, tujuan kita mau kemana, gimana kita meraih tujuan kita, itu sangat indah,” kata drg. Irvianty Yura.

Cara untuk mengenali diri, yaitu dengan melatih diri kita untuk menyapa diri sendiri, bertanya apa yang kita rasakan, lalu tersenyum untuk diri kita sendiri. Terkadang, kita lupa menyapa diri kita karena banyak pekerjaan yang dituntaskan hari ini. Padahal, menyapa diri ini hanya perlu lima menit saja. Lakukanlah, senyum dan berterimakasih pada diri sendiri.

Dalam hidup, kita perlu mengambil jeda sehingga kita bisa mengenali diri. Bambillah jeda dengan zikir dan salat malam.

Anda juga bisa berlatih pernapasan dengan metode 4-2-4. Yaitu, menarik napas selama empat hitungan, tahan dua hitungan, dan buang perlahan dalam empat ketukan. Lakukan hal ini untuk bangun dan sebelum tidur sebagai jeda dan menenangkan pikiran.

  1. Responsibility (tanggung jawab)

Tanggung jawab diri kita 100 persen ada pada kita. Peran kita ada dua; mau jadi wayang atau dalang. Ketika menjadi wayang, kita dikendalikan oleh situasi dan hal yang terjadi di luar. Kalau kita menjadi dayang, kita yang bisa mengontrol pikiran, rasa, dan setiap apa pun yang terjadi dalam hidup.

Semuanya dimulai dari pikiran. Kebiasaan yang diulang akan menjadi suatu keyakinan dalam diri kita dan itu akan mempengaruhi nasib dan kualitas hidup kita.

  1. Sychronize (menyelaraskan pikiran, tubuh dan rasa)

Berikan kata-kata positif untuk diri kita. Tubuh kita mayoritas berisi air, dan ternyata air bisa diajak bicara. Hal ini berdasarkan penelitian miracle of water. Air yang diberi label baik, molekulnya menjadi sangat cantik. Sebaliknya, air yang diberi label buruk, molekulnya menjadi rusak.

Terbayang jadinya jika kita tanpa sengaja memberikan kata-kita negatif pada pikiran dan rasa kita. Belajarlah untuk memberikan kata;kata positif pada diri kita supaya kita lebih tenang.

  1. Action

Yuk, gerak! Lakukan hobi kesenangan kita. Hal ini penting karena akan membuat kita bergerak untuk menjadi lebih baik.

Sahabat MQ, mari mulai berikan afirmasi positif untuk diri sendiri. Bangun tidur, bicara sebentar dengan diri kita. Memberi afirmasi positif sangat membantu diri kita merilis cemas dan buatlah jurnal syukur. Saat kita bersyukur nikmat kita akan bertambah.