Keluarga merupakan elemen penting dalam kehidupan kita. Keluarga adalah tempat pertama bagi seseorang untuk mendapatkan kasih sayang dan rasa aman. Pada kenyataannya, hubungan dalam keluarga memengaruhi kesehatan mental, perilaku, dan kesehatan fisik seseorang. Kesehatan mental anak memerlukan perhatian serta intervensi dari berbagai pihak.Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan mental, hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan fisik, memengaruhi aspek spiritual, dan lain-lain.
Sebaliknya, ketika seseorang memiliki kesehatan mental yang baik berkat dukungan dari keluarga, dia akan lebih mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah yang muncul di luar lingkungannya tanpa merasa tertekan atau mencari kambing hitam.
Peran Orang Tua dalam Kesehatan Mental Keluarga
Pokok kesehatan mental keluarga dimulai dari orang tua terlebih dahulu. Orang tua yang mengalami trauma pada masa lalu dapat memengaruhi kesehatan mental anak. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah masa lalu mereka agar tidak memengaruhi mental saat mengasuh anak. Misalnya, jika orang tua memiliki cita-cita untuk menjadi dokter tetapi tidak tercapai, mereka mungkin secara tidak sadar menuntut agar anak mereka memenuhi cita-cita yang tidak terwujud tersebut. Hal ini bisa membuat anak merasa tertekan untuk mengejar profesi yang sebenarnya bukan minat atau pilihannya sendiri.
tertekan untuk mengejar profesi yang sebenarnya bukan minat atau pilihannya sendiri.
Hal yang harus diperhatikan terkait dengan kesehatan mental keluarga:
- Komunikasi terbuka dan jujur dengan diri sendiri.
- Dukungan emosional antar anggota keluarga.
- Pengelolaan konflik terutama konflik dengan diri sendiri.
- Menjaga keseimbangan kehidupan (pola hidup) dan waktu bersama.
- Perhatian terhadap setiap anggota keluarga.
- Bagaimana caranya untuk menjadikan kesehatan mental selalu sehat dengan cara rutin membicarakan tentang kesehatan mental.
Aspek-Aspek Penting dalam Menjaga Kesehatan Mental Keluarga
- Komunikasi Terbuka dan Jujur
Komunikasi yang terbuka dan jujur antara anggota keluarga adalah kunci untuk memahami satu sama lain dan mengurangi potensi konflik. Ini termasuk berbicara tentang perasaan, kebutuhan, dan harapan dengan cara yang konstruktif.
- Dukungan Emosional
Menyediakan dukungan emosional yang konsisten kepada anggota keluarga membantu mereka merasa dihargai dan didukung. Dukungan ini penting untuk mengatasi stres dan tantangan kehidupan sehari-hari.
- Pengelolaan Konflik
Kemampuan untuk mengelola konflik secara efektif, termasuk konflik internal dengan diri sendiri, sangat penting. Ini melibatkan keterampilan dalam menyelesaikan perselisihan secara sehat dan mencari solusi yang memuaskan semua pihak.
- Menjaga Keseimbangan Hidup
Memastikan keseimbangan antara pekerjaan, waktu bersama keluarga, dan waktu pribadi membantu menjaga kesehatan mental. Penting untuk meluangkan waktu untuk bersantai, beraktivitas bersama keluarga, dan juga merawat diri sendiri.
- Perhatian Terhadap Setiap Anggota Keluarga
Memberikan perhatian yang cukup kepada setiap anggota keluarga, memahami kebutuhan dan perasaan mereka, serta mendukung perkembangan individu mereka adalah bagian dari menjaga kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
- Pembicaraan Rutin tentang Kesehatan Mental
Melakukan pembicaraan rutin tentang kesehatan mental di dalam keluarga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan memastikan bahwa masalah mental ditangani secara proaktif. Ini juga menciptakan lingkungan di mana semua anggota keluarga merasa nyaman untuk berbagi perasaan dan mencari bantuan jika diperlukan.
Dengan perhatian dan usaha yang konsisten dalam hal-hal di atas, keluarga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental yang baik dan kesejahteraan bagi semua anggotanya.
Narasumber: Bu Lilis Komariah, M.Psi., Psikolog, Anak Langit Elementary School (ALIES) – Dr. Wasmin Al Risyad, M.Pd.
Program: Inspirasi Keluarga – Parenting