Sahabat MQ, berdebat adalah perbuatan yang harus kita tinggalkan, meskipun kita benar. Maka, salah satu jalan kita meninggalkan debat ini adalah dengan mengalah.

Ada sebuah ungkapan, “tidaklah aku mendebat orang bodoh, pasti aku akan kalah”. Mengalah ini juga menjadi solusi agar kita tidak larut dalam pembicaraan yang tidak ada tujuannya. Apalagi jika hal tersebut dilakukan di media sosial.

Ada banyak alasan mengapa kita perlu meninggalkan perdebatan, yaitu :

  1. Membuang-buang waktu. Waktu kita yang berharga akan habis untuk berdebat kusir yang  tidak ada ujungnya.
  2. Mengeraskan hati, karena sering sakit hati dan berniat membalas, padahal tujuan dakwah adalah menasihati dan yang namanya nasihat itu menghendaki kebaikan pada saudaranya.
  3. Berdebat akan menimbulkan permusuhan di antara kaum muslimin, padahal kita diperintahkan agar menjadi saudara se-iman.
  4. Mengalah atau meninggalkan debat. Walaupun dikira kalah, tapi sejatinya mengalah bukanlah kalah yang sesungguhnya.
  5. Jika kita menang dalam berdebat, akan tetapi, bisa jadi lawan kita menolak kebenaran karena gengsi kalah, padahal dia mengakui kebenaran telah datang.

Ya, kita harus memilih mengalah untuk menang. Karena, itulah kemenangan bagi mereka yang berjiwa besar menghidari debat tidak berguna. Oleh karena itu, mengalah dan meninggalkan perdebatan pahalanya sangat besar.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.

Terkadang, ilmu dan dakwah ditolak bukan karena materinya yang salah atau orang yang menyampaikan, tetapi cara dakwah yang tidak dapat diterima. Salah satunya adalah dakwah dengan berdebat.

Sahabat MQ, berdakwah itu untuk kebaikan dan berniat kebaikan. Maka, seyogyanya tak kita lakukan dengan hal-hal yang memicu emosi, seperti debat, saling sindir, dan lainnya.

Semoga kita tidak terpancing ikut berdebat dan dihindarkan dari perbedebatan yang sia-sia.