Mengapa Kita Beribadah?
Sahabat MQ, kalau anda mendapat pertanyaan seperti ini, kiranya, apa yang akan anda ucapkan sebagai jawaban?
–
Sebagai khalifah di muka bumi, tentulah kita harus selalu menyadari, bahwa kita memiliki tugas yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah kelak. Di sini, di bumi Allah, salah satu amanah yang jadi kewajiban umat manusia, adalah beribadah hanya kepada Allah Ta’ala. Allah di dalam firman-Nya Surah Az-Zariyat Ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
yang artinya: “Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.”
Sahabat MQ, perintah beribadah kepada Allah Azza Wa Jalla mengandung dua makna. Pertama, bagi orang mukmin, perintah beribadah adalah perintah agar ia lebih kuat dan mantap dalam menjalankan ibadah.
Sedangkan makna kedua, ibadah bagi orang kafir, merupakan perintah untuk berikrar dan mengucapkan syahadatain.
Maka dari itu, tujuan beribadah kepada Allah, memiliki makna agar manusia dapat menjadi hamba-hamba yang bertakwa, hamba yang memiliki rasa takut kepada Allah atas segala dosa yang diperbuat, dibarengi dengan kesungguhan untuk menjalankan perintah Allah Ta’ala.
a. Panduan Amal
Sahabat MQ, berikut beberapa cara, agar kita dapat berikhtiar menjadi ahli ibadah yang sejati, diantaranya:
- Kesatu, Selalu meluruskan niat.
- Kedua, beribadah dengan landasan ilmu, dan senantiasa mencontoh Rasulullah dalam melaksanakan setiap ibadah.
- Ketiga, Istiqomah, yaitu senantiasa menjaga fluktuasi ibadah, apabila sedang menurun dan lemah, ibadah kita jalan sampai terpuruk sehingga berada di bawah standar ibadah fardu.
- Keempat, senantiasa melakukan muhasabah dengan balutan perasaan khauf – takut, dan raja’ – harap kepada Allah Ta’ala.
- Kelima, tidak menyepelekan ibadah dan sunnah dari Nabi Shallahu Alaihi wa Salam sekecil apapun.
b. Panduan Doa
Sahabat MQ, berikut panduan doa untuk memohon pertolongan dari Allah, agar mampu melaksanakan ibadah dengan benar:
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍَﻋِﻨِّﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺫِﻛْﺮِﻙَ ﻭَﺷُﻜْﺮِﻙَ ﻭَﺣُﺴْﻦِ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻚَ
‘Allahumma a’inni ‘ala dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibadatika.
“Wahai allah, aku mohon pertolongan agar aku selalu berdzikir kepada-mu, bersyukur kepada-mu, dan beribadah yang baik kepada-mu”.
Wallahualam
Referensi:
Hijaz The Practice, Syaamil Qur’an