sujud

Sahabat MQ Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna dan telah mengatur segala rezeki kita. Sayangnya, sering kali kita kurang bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Kita merasa kurang puas dengan apa yang kita miliki, hingga akhirnya melupakan kenikmatan yang sudah Allah limpahkan. Allah telah mengingatkan dalam QS. Al-‘Asr (103:3):

وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

“Saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”

Ayat ini mengajak kita untuk saling mengingatkan agar senantiasa menjadi hamba-hamba Allah yang ahli bersyukur dan sabar. Syukur adalah bentuk pengakuan bahwa apa yang kita terima, baik itu rezeki, kesehatan, atau cobaan, datang dari Allah dengan tujuan yang baik.

Cara Mengingat Nikmat yang Allah Berikan

A. Menyadari Penciptaan Diri Kita

Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.
Allah berfirman dalam QS. Adz-Dzariyat (51:56):

 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.”

Dengan menyadari hakikat penciptaan kita, kita akan lebih mudah mensyukuri nikmat menjadi seorang manusia. Betapa besar karunia yang telah Allah berikan, mulai dari fisik, akal, hingga kemampuan untuk melakukan kebaikan dan beribadah. Setiap napas yang kita ambil, setiap detik hidup kita, semuanya adalah nikmat yang harus kita syukuri.

B. Melihat Kepada yang Lebih Kurang dalam Hal Duniawi

Ali bin Abi Thalib pernah memberikan nasihat bijak tentang bersyukur. Beliau mengatakan, “Jika ingin bersyukur, jangan pernah melihat ke atas (kepada orang yang lebih kaya atau lebih sukses), tetapi lihatlah ke bawah (kepada mereka yang kurang beruntung).”

Dengan melihat ke bawah, kita akan menyadari betapa banyak nikmat yang kita miliki dibandingkan orang lain. Kita mungkin merasa kurang dalam hal harta, tapi kita bisa lebih sehat, lebih berpendidikan, atau lebih bahagia. Sikap ini menghindarkan kita dari rasa iri dan membuat kita lebih bersyukur.

C. Mengingatkan Orang Lain untuk Bersyukur

Salah satu bentuk kebaikan yang bisa kita lakukan adalah dengan mengajak orang lain untuk bersyukur. Ini bisa dilakukan dengan cara lisan, kekuasaan (mengambil tindakan yang bermanfaat), atau doa. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Maka, ketika kita mengingatkan orang lain untuk bersyukur, itu juga merupakan bentuk kebaikan yang dicintai oleh Allah. Hal ini semakin mempererat hubungan antar sesama Muslim dan menguatkan keimanan.

D. Sabar dan Syukur: Dua Pilar Keimanan

Imam Ghazali menyatakan bahwa iman itu terdiri dari dua bagian: sabar dan syukur. Orang yang bersabar dalam ujian dan tetap bersyukur di dalam kelapangan, adalah orang yang memiliki keimanan yang kuat. Allah menjanjikan dalam QS. Ibrahim (14:7):

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Jika kamu bersyukur, Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Ketika kita menghadapi cobaan atau kesulitan, bersabar adalah bentuk syukur yang tersembunyi. Sebaliknya, ketika kita dalam keadaan senang dan lapang, syukur adalah wujud nyata penghambaan kita kepada Allah.

E. Berbaik Sangka kepada Allah

Salah satu cara agar selalu bersyukur adalah dengan berbaik sangka kepada Allah. Percayalah bahwa apa pun yang Allah takdirkan untuk kita, baik itu kebahagiaan atau kesedihan, adalah yang terbaik. Rasulullah SAW bersabda:

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, karena semua urusannya baik baginya; jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Dengan selalu berpikir positif terhadap takdir Allah, hati kita akan lebih mudah untuk bersyukur. Kita tidak akan merasa berat dengan ujian dan akan selalu melihat setiap nikmat dengan penuh penghargaan.

F. Membuka Hati terhadap Peringatan

Allah sering memberikan peringatan kepada hamba-Nya melalui berbagai cara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kita harus membuka hati kita agar senantiasa menerima kebenaran. Jangan tutupi hati kita dari peringatan Allah, karena itu adalah tanda kasih sayang-Nya. Namun, ingatlah, kita tidak bisa berharap bahwa orang lain akan berubah hanya karena peringatan yang kita sampaikan. Perubahan adalah kehendak Allah, dan tugas kita hanyalah menyampaikan kebenaran dengan cara yang baik.

Kesimpulan

Bersyukur adalah bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah. Dengan bersyukur, kita mengakui segala karunia yang telah diberikan oleh-Nya. Sebagai seorang Muslim, kita perlu berikhtiar untuk menjadi ahli bersyukur dan ahli berterima kasih kepada Allah atas segala nikmat-Nya, baik yang besar maupun kecil. Ingatlah selalu bahwa ketika kita bersyukur, Allah akan menambah nikmat kita, dan ketika kita kufur, kita akan kehilangan keberkahan dalam hidup kita. Mari kita jadikan syukur sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga kita selalu berada dalam rahmat dan kasih sayang Allah.

Narasumber: Kang Entang Kurniawan (Ketua Umum LSM Ummi Maktum Voice)
Program: INSPIRASI SORE – Insan Qur’an