Waktu yang kita jalani ini tidak akan pernah kembali, seperti es yang mencair dan air yang mengalir. Maka dianjurkan oleh rasulullah saw untuk bersungguh-sungguhlah, antusiaslah, bersemangatlah dengan apa yang bermanfaat bagimu dan dengan apa yang Allah berikan kesempatan denganmu, karena sedetik waktu yang telah berlalu, tidak akan datang kembali.

Apa yang paling jauh dengan diri kita di duni ini?

Teringat dari perkataan imam Al-ghazali, yang bertanya kepada murid-muridnya, yang mana  salah satu pertanyaannya adalah, “apa yang paling jauh dengan diri kita di dinia ini?” Murid-muridnya menjawab :”Adaya yang menjawab bulan, ada yang menjawab matahari, ada juga yang menjawab bintang-bintang”, maka seketika imam al-ghajalipun membalas jawaban dari murid-muridnya.
Iman Ghazali “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Kenapa ? karena bagaimana pun kita, apa pun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang optimal dan tentunya sesuai dengan ajaran Agama”. Suatu hadist menyatakan : “Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung.” (HR. Bukhari)

Dalam pernyataan hadist diatas, kita dapat memahami, bahwasannya kita akan menjadi sangat merugi, ketika amal kita hari ini lebih jelek dari amalan hari kemarin. Hal itu menunjukan bahwa perfoma amalan kita menurun, yang seharusnya dari hari ke hari itu harus lebih baik dan optimal. Dan rasulullahpun memberikan apresiasi bagi orang yang amalnya lebih baik dari hari ke harinya, bahkan dikategorikan orang yang beruntung.

Memaksimalkan waktu dan kesempatan yang Allah berikan kepada kita dengan suatu yang bermanfaat

Sahabat mq, marilah kita semaksimal mungkin untuk tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang telah Allah berikan kepada kita, dan hendaklah kita memaksimalkan waktu dan kesempatan yang Allah berikan kepada kita dengan senantiasa melakukan hal-hal yang bermanfaat, diantaranya :

  1. Mencari ilmu

Barangsiapa yang ingin dunia harus dengan ilmu, barangsiapa yang ingin akhirat harus dengan ilmu, dan barangsiapa yang ingin keduanya haruslah dengan ilmu. Orang yang haus dengan ilmu, dia akan mendapat keberuntungan, karena pupuk iman adalah ilmu, pemandu amal adalah ilmu. Kalau kurang ilmu pasti kurang iman, kalau kurang ilmu pasti akan kurang amal.

Dan  Ilmu itu ada 3 bagiannya, yaitu :

  1. Ilmu ma’rifatullah (ilmu mengenal Alloh), ilmu ini adalah ilmu yang paling wajib kita lakukan setiap hari.
  2. Ilmu tentang syariat Alloh, bagaimana bisa dekat dengan Alloh, tahu apa yang Alloh sukai, dan tahu apa yang tidak disukai Alloh.
  3. Ilmu tentang sunnatulloh.
  4. Beramal shaleh

Hari-hari yang kita pikirkan itu bagaimana menjadi hari-hari yang penuh dengan amal sholeh. Karena kita pasti akan mati, dan bekal kita hanyalah amal. Hidup ini hanya untuk beramal, perkara rezeki itu Alloh yang mengatur. Tetapi bagaimana menjemput rezeki menjadi amal, dan memakai rezeki menjadi amal.

  1. Mujahadah dalam membersihkan hati

Harus terus berlatih mengendalikan diri ketika menghadapi situasi yang tidak cocok dengan keinginan. Karena seringkali kita sebagai manusia terjebak dengan hati. Hati adalah bagain yang kecil dari kita, tapi sangat sulit untuk kita kendalikan.