Sahabat MQ, Berumah tangga atau berkeluarga adalah fitrah yang sudah Allah tanamkan dalam diri setiap insan. Fitrah ini menciptakan kebutuhan alami untuk berpasangan, sebagai bagian dari tujuan hidup yang lebih besar. Berumah tangga adalah ibadah, dan sejatinya tujuan hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah. Ibadah dalam rumah tangga ini mencakup kasih sayang Allah yang tercurah dalam setiap langkah kehidupan, yang membuat hidup menjadi lebih bermakna dan penuh arti.
Mengapa menikah? Pernikahan merupakan manifestasi dari fitrah keikhlasan yang Allah tanamkan dalam diri setiap insan. Dalam pernikahan, seorang laki-laki menunjukkan keikhlasannya dengan bekerja keras mencari nafkah, dan dengan penuh rasa suka rela, ia memberikan hasil jerih payahnya kepada istri dan anak-anaknya.
Di sisi lain, seorang perempuan juga menunjukkan keikhlasannya dengan menyerahkan dirinya kepada seorang laki-laki yang halal baginya. Dalam hubungan ini, keduanya saling memberikan dan menerima, menjalani kehidupan bersama dengan penuh kasih dan tanggung jawab. Itulah salah satu makna mendalam dari pernikahan sebagai fitrah yang telah Allah tetapkan.
Dalam perjalanan berumah tangga, pasti akan ada guncangan-guncangan sebelum mencapai kedamaian dan ketenangan (sakinah). Namun, itulah bagian dari proses menuju kebahagiaan yang sesungguhnya. Ketika hidup sudah menjadi ibadah, maka segala hal dalam kehidupan rumah tangga, seperti mencari nafkah, melayani suami, dan mengurus anak, semuanya menjadi amal yang diterima oleh Allah.
Setiap perjuangan, pengorbanan, dan kebahagiaan dalam rumah tangga adalah bentuk ibadah yang mendatangkan pahala. Di sinilah hidup tidak terasa sepi, karena ada pasangan halal yang mendampingi kita, memberikan kebahagiaan yang hakiki.
Bagi sebagian orang, mungkin ada trauma atau ketakutan untuk membangun rumah tangga. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan berkonsultasi dengan para ustaz atau ahli pernikahan, yang dapat memberikan nasihat dan bimbingan untuk mengatasi ketakutan tersebut. Dengan bimbingan yang tepat, trauma tersebut bisa disembuhkan, dan kita bisa melangkah maju untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Program : Inspirasi Pagi
Narasumber : ustadz budi prayitno