Seorang manusia belajar sejak lahir dan terus belajar sepanjang hayat (long life education). Dalam proses belajar itulah, seseorang akan berproses menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih memahami kehidupan. Spesifiknya, belajar menjadi (learning to be) merupakan penentu bagaimana berhasil atau tidaknya seseorang dalam hidup yang diperankan. Selanjutnya, untuk proses belajar dapat dilakukan dimanapun dan dari siapapun. Terdapat beberapa tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat belajar dan salah satunya adalah belajar dalam keluarga. Belajar dalam keluarga berarti individu belajar dari anggota keluarga yang mana salah satunya adalah belajar mengelola uang dari orang tua.
Keluarga sebagai satuan organisasi internal terkecil yang merupakan salah satu tempat belajar signifikan bagi perkembangan karakter anak hingga menjadi dewasa. Dalam proses belajar itulah, anak akan diperkenalkan dengan berbagai hal yang berguna baginya dikemudian hari, sehingga anak sejak dini sudah menggenggam mutiara harapan yang akan membawanya kepada sesuatu yang berharga dan sejahtera disepanjang hayatnya. Sejahtera dalam kehidupan salah satunya adalah apabila seseorang tidak mengalami defisit keuangan. Oleh sebab itu, peran orang tua dalam keluarga sangat penting untuk menjadi kurikulum bagi anak, sehingga anak bisa mengelola keuangan dalam kehidupannya agar tidak tumbuh menjadi pribadi yang boros.
Sahabat MQ, berikut ini adalah beberapa peran penting dari orang tua untuk mendidik anak dalam mengelola keuangan:
Orang tua sebagai Role Model
Orang tua dalam keluarga menjadi pemeran utama bagi anak-anaknya. Orang tua harus bisa menjadi teladan bagi anak dan memberi contoh yang baik dalam menyikapi berbagai hal tentang kehidupan, salah satunya tentang cara mengelola keuangan.
Mengajarkan Arti Syukur kepada Anak
Orang tua harus mendidik anak tentang rasa syukur atas apa yang telah Allah berikan kepada hamba-Nya. Untuk anak usia 3-6 tahun orang tua bisa mendidik anak dengan menceritakan berbagai macam profesi yang ada dalam kehidupan manusia. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengajak anak berjalan pagi mengelilingi lingkungan tempat tinggal dan melihat profesi apa saja yang ada disekeliling kita, seperti pedagang sayur, pengangkut sampah, satpam, security dan lain sebagainya. Melalui pengenalan profesi tersebut tanamkan kepada anak tentang arti rasa syukur atas apapun profesi yang didapat dan seberapapun nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Komunikasi Produktif
Komunikasi yang produktif dengan anak sangat penting, memberi pendidikan kepada anak kita bahwa untuk mendapatkan sesuatu tidak bisa instan, semua hal harus dilalui dengan usaha, salah satunya dengan menekuni pekerjaan yang ada. Tak lupa pula untuk mendidikan anak tentang pentingnya membedakan sesuatu yang mereka inginkan dan sesuatu yang mereka butuhkan.
Kekompakan Orang Tua
Ayah dan ibu harus memiliki kekompakan dalam mendidik anak. Membentuk kurikulum keluarga tentang pengelolaan keuangan, sehingga Ayah dan Ibu bisa satu suara dalam proses mendidik anak. Orang tua harus memiliki komitmen sejak awal untuk memberi pelajaran tentang pengelolaan keuangan, sehingga tidak terjadi komunikasi yang berbeda antara peran Ayah dan Ibu dalam membantu anak mengelola keuangan.
Jangan Membolehkan Anak Berhutang
Orang tua tidak boleh mendidik anak tentang berhutang. Orang tua harus tegas menerapkan larangan berhutang sejak dini. Orang tua harus mendidik anak tentang mencatat pengeluaran dan menabung, sehingga anak terhindar dari hutang piutang dalam kehidupannya.
Sahabat MQ itulah beberapa peran penting orang tua dalam mendidik anak mengelola keuangan. Banyak hal yang harus diajarkan kepada anak-anak sejak dini untuk bekal hidupnya ketika dewasa nanti. Salah satu pelajaran penting yang harus diajarkan kepada anak-anak adalah cara mengelola keuangan, sehingga anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan mampu mewujudkan kesejahteraan dalam hidupnya.